Kamis, 27 Desember 2012

Sistem Pakar Psikologi



Definisi Depresi
Depresi bisa diartikan sebagai gangguan mood atau kondisi emosional seseorang secara berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh proses mental ( kognisi, afektif dan konatif ). Pada umumnya, mood yang muncul ketika seseorang merasa depresi adalah perasaan tidak berdya yang diikuti dengan kehilangan harapan atau putus asa. Menurut Kartono depresi adalah kemuraman hati yang bersifat patalogis yang biasanya muncul oleh rasa inferior, sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendiri dan berbagai trauma psikis. Jenis depresi seperti itu bersifat psikotik dan sering disebut melankoli. Perasaan sedih yang bersifat psikopatologis ini biasanya disertai dengan perasaan sedih yang dalam, kehilangan minat serta rasa gembira terhadap sesuatu, berkurangnya energy untuk melakukan berbagai aktifitas.
Jenis-jenis Depresi
1. Normal Grief Reaction disebut sebagai reaksi normal atas kehilangan. Jenis ini dapat disebut juga sebagai exogenous atau deprsi aktif. Depresi ini terjadi berasal dari faktor luar. Biasanya sebagai reaksi dari kehilangan sesuatu atau seseorang seperti misalnya pension, meninggalnya seseorang yang dikasihi atau dicintai.
2. Endegenous Depression adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam namun belum jelas sumbernya. Gangguan hormonal, gangguan fisik pada organ tubuh seperti gangguan otak atau susunan syaraf. Munculnya gangguan ini sering kali secara perlahan dan bertahap.
3. Neurotic Depression atau depresi neurotik terjadi jika depresi reaktif tidak dapat terselesaikan dengan baik dan tuntas Depresi ini merupakan respon terhadap stress dan kecemasan yang telah berlangsung lama.
Faktor Penyebab Depresi
1. Faktor Biologis
Dalam ilmu biologi, terdapat norepinefrin dan serotonin yang merupakan hormon utama dalam patofisologi gangguan mood pada seseorang. Gangguan tersebut melibatkan patologi dan sistem limbik, ganggalia basalis dan hipotalamus pada otak. Itulah sebabnya seseorang yang mengalami depresi sering kali tersa sakit dikepala.
2. Faktor Genetik
Faktor genetic merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan gangguan mood. Oleh sebab itu, penyakit depresi juga berpengaruh terhadap anak atau saudara kembar seseorang.
3. Faktor Psikososial
Faktor ini merupakan faktor yang banyak diteliti oleh para psikolog karena pengaruhnya sangat tinggi terhadap perkembangan mental seseorang. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi penyebab munculnya depresi.
 Berbagai peristiwa kehidupan dan stress akibat lingkungan bisa menjadi salah satu penyebab munculnya depresi pada diri seseorang. Peristiwa yang dimaksud disini bisa berupa kejadian menegangkan, mengerikan dan berbagai tekanan hidup lainnya.
 Faktor kepribadian premorbid yang bisa menimbulkan berbagai macam depresi antara lain adalah tipe kepribadian oral dependen, obsesif kompulsif dan histerik. Meskipun pada dasarnya, tipe kepribadian yang lain pun bisa memicu tingkat depresi yang sama.
 Faktor psikoanalitik atau psikodinamik yang menyatakan suatu hubungan antara kehilangan objek yang melankoli. Artinya, kemarahan seseorang terhadap diri mereka sendiri akibat ketidakmampuannya mengarahkan kemarahan tersebut sangat berpotensi besar untuk memunculkan depresi pada diri seseorang.
 Adanya ketidakberdayaan seseorang dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan mental seseorang. Ketidakberdayaan yang dibiarkan akan memicu rasa putus asa pada tingkat yang lebih tinggi.
 Faktor kognitif yang berpengaruh terhadap munculnya depresi adalah pandangan negatif terhadap masa depan, pandangan negatif terhadap diri sendiri serta pandangan negatif pada pengalaman hidup.
Dari ketiga faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga faktor diatas saling mempengaruhi satu sama lain dalam menyebabkan munculnya depresi pada diri seseorang. Oleh sebab itu, seseorang yang mengalami depresi sebaiknya mengetahui benar penyebabnya.
Gejala atau Ciri-ciri Depresi
 Terus menerus merasa sedih, cemas atau suasana hati yang kosong
 Perasaan diliputi dengan putus asa dan pesimis
 Adanya perasaan bersalah, tidak berdaya, tidak berharga
 Hilang minat dan kesenangan
 Kehilangan energi
 Sulit konsentrasi
 Menarik diri
 Berpikir tentang kematian dan bunuh diri
 Perubahan kemampuan kognitif
 Perubahan kemampuan bicara
 Perubahan kemampuan vegetatif
 Distorsi dalam perilaku makan
 Gangguan tidur atau insomnia
 Gangguan dalam aktivitas normal
 Kadang-kadang kaki dan tangan terasa berat
Cara Mengobati Depresi
Ketahui Faktor Penyebab
Mengobati depresi harus benar-benar mengetahui faktor penyebabya. Sebab penyebab depresi sangat beragam dan membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda. Depresi bukanlah penyakit yang langsung bisa diobati secara tuntas setelah ditegakkannya sebuah diagnosis. Penyebab depresi dapat dilihat dari faktor fisik seperti hereditas, pengaruh hormonal, depresi pacsca melahirkan, penurunan berat yang drastis akibat sakit tertentu atau kecelakaan yang menyebabkan traumatik. Penyebab depresi juga bisa faktor psikis seperti konflik individual atau interpersonal, konflik eksistesial dan masalah kepribadian.
Cara mengobati depresi pada orang pasca melahirkan atau yang biasa dikenal sebagai postpartum depression (PDD) berbeda dengan menangani depresi yang disebabkan persoalan eksistensial ( noogenik neurosis ). Bahkan depresi yang merupakan perpanjangan dari noogenik neurosis nyaris tidak memerlukan terapi antidepressant. Ia hanya memerlukan berbincang dengan seorang eksistensialis untuk mendiskusikan segala penyebab kehampaan dan kehilangan makna hidupnya.
Hal yang paling penting untuk memahami adalah bahwa mengobati depresi bukanlah sesuatu yang mudah sebab orang yang mengalami depresi tidak tahu jika dirinya memerlukan pertolongan seorang ahli untu membantu memecahkan permasalahannya. Yang paling parah, mereka bahkan merasa malu dan enggan menceritakan semua beban pikirannya kepada orang lain. Beban yang bertumpuk dan kehidupan yang semakin menarik diri dari dunia luar akan semakin menenggelamkannya pada depresi berat yang bisa mengancam kesehatan psikis maupun fisik. Orang-orang yang mengalami depresi umunya malu akan jatuh status sosialnya terlebih jika mereka dianggap gila.
Untuk itu, diharapkan agar orang-orang disekeliling mereka mampu mengenali dan membantu memecahkan permasalahan yang mereka hadapi agar tidak berlarut-larut danmembawa permasalahn yang lebih rumit.


Penanganan Depresi
Depresi bukanlah penyakit yang tidak bisa disembukan, tetapi bisa diatasi dengan berbagai cara berikut:
• Terapi antidepressants oleh seorang psikiater
• Terapi perilaku oleh psikolog
• Meminum obat-obatan tradisional secara rutin, seperti rebusan kulit pisang beberapa kali dalam seminggu. Kulit pisang mengandung zat serotonin yang bisa membuat suasana hati menjadi lebih baik.
• Melakukan hipnoterapi dan relaksasi.

Rabu, 31 Oktober 2012

CBIS (Computer Based Information System)

Pengertian CBIS

Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
Contoh Sistem Informasi Berbasis Komputer misalnya:
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Pendukung Keputusan
4. Automasi Kantor (Virtual Office)
5. Sistem Pakar
1.Data Base
Data Base merupakan kumpulan data yang saling berhubungan.Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record.
Adapun Struktur Database adalah:
• Database
• File/Table
• Record
Elemen data/FieldDari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Prinsip utama Data Base adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan pada saat pengambilan data kembali. Adapun ciri-ciri basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi meliputi kecepatan, ukuran, dan ketepatan
2. Data dalam jumlah besar.
3. Berbagi Pakai (dipakai bersama sama/Sharebility).
4. Mengurangi bahkan menghilangkan terjadinya duplikasi dan ketidakkonsistenan data.
Contoh Data Base :


2. Sistem Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu system yang akan mengolah berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi kluaran berupa barang jadi. Pengolahan data menurut George R. Terry, Phd adalah serangkaian operasi informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. (Martin M. Lipschutz, 1990) Sedang menurut Gordon B. Davis data adalah sebagai bahan mentah dari informasi yang dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak yang menunjukan jumlah atau tindakan-tindakan atau hal (Gordon B. Davis, 1997).

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu:
1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak mempunyai nilai lagi
3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya
3. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Parapemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.

Manajemen Pada Aspek Informasi
Informasi, data, fakta, atau opini dalam suatu organisasi dapat berlangsung dari atas ke bawah atau sebaliknya dan dapat pula berlangsung secara horisontal. Lalu lintas informasi tersebut dapat berlangsung sewaktu-waktu dengan frekuensi tinggi atau rendah. Intensitas informasi tersebut belum tentu cocok dengan kebutuhan suatu organisasi dan bidang tertentu, terlebih bila informasi-informasi yang ada menumpuk dan tercampur baur.
Maka untuk penertibannya dibutuhkan suatu perangkat khusus yang dapat menanganinya. Perangkat tersebut dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau Manajemen Informasi secara Sistem (MIS).Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an.
Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. Untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.
Baskerville dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya menjadi sebuah disiplin ilmu secara mandiri.
Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :

1.Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi, dan seterusnya.
2.Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya.
3.Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya
.4.Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
5.Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.
Secara ideal, lembaga pendidikan seharusnya memiliki SIM yang merupakan suatu unit atau badan tersendiri lengkap dengan susunan petugasnya. Sebab, adanya SIM bertujuan—sebagaimana dijelaskan Murdick—untuk meningkatkan manajemen yang didasarkan kepada berita-berita, intuisi, dan pemecahan masalah yang terisolasi kepada manajemen yang didasarkan pada informasi secara sistem, pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat yang canggih dan pemecahan masalah secara sistem.
SIM sebagai suatu badan memiliki bagian-bagian yang melaksanakan tugas-tugas tertentu. Bagian-bagian itu ialah:

(1) pengumpulan data,
(2) penyimpan data,
(3) pemroses data,
(4) pemrogram data.

Sistem Informasi Sebagai Pendukung Proses Manajerial
Teori-teori kepemimpinan diketahui bahwa manajemen suatu organisasi memainkan tiga ketegori peranan, yaitu peranan yang bersifat interpersonal, peranan informasional, dan peranan selaku pengambil keputusan. Peranan yang bersifat interpersonal dimaksudkan untuk menumbuhkan iklim solidaritas dan kebersamaan dalam organisasi. Peranan ini dapat terlihat dalam tiga bentuk, yaitu :

(1) Peranan yang bersifat simbolis, dimana ia akan berakibat pada kesediaan manajemen untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan seremonial.
(2) Peranan selaku pimpinan, dimana kemampuan memimpin yang efektif akan turut menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi.
(3) Peranan sebagai penghubung, yakni manajemen menerima informasi dari pihak luar dan sebaliknya memberikan informasi kepada pihak luar tentang organisasi yang dipimpinnya.Peranan yang kedua adalah peranan informasional.

Yakni, dalam kedudukannya sebagai pimpinan dalam organisasi, manajemen menjadi pemantau arus informasi, selain sebagai penerima dan pembagi informasi. Peranan yang terakhir adalah selaku pengambil keputusan, baik yang sifatnya strategis, fungsional dan teknis operasional.
Seluruh peranan yang telah disebutkan tadi akan dapat dimainkan oleh manajemen dengan tingkat efektivitas yang tinggi apabila sebelum dan selama memainkan peranan tersebut tersedia semua jenis informasi yang diperlukan oleh manajemen suatu organisasi.





4. Sistem Penunjang Keputusan (DSS)
Sistem penunjang keputusan adalah Sistem Komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Tujuan :
* Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi / tidak terstruktur.
* Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
* Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiensinya.
Karakteristik Sistem Penunjang Keputusan
* Adaptability
* Flexibility
* User Friendly
* Support Intellegence, Design, Choice
* Effectiveness
3 Tingkat teknologi Sistem Penunjang Keputusan
1. Specific DSS
Merupakan hardware/software yang memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitis terhadap suatu masalah tertentu.
2. DSS Generator
Suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS.
3. DSS Tools
Hardware /software yang membantu pembuatan specific DSS/generator DSS.

Manfaat Sistem Penunjang Keputusan

* Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih
* Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
* Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan
* Kontrol yang lebih baik

Komponen Arsitektur Sistem Penunjang Keputusan

1. Komponen Data
* Sumber data
* Kontribusi Vendor

2. Komponen Dialog
* Knowledge Base
* Bahan Tindakan
* Bahasa Representasi

3. Komponen Model
* Model Optimasi
* Model Deskriptif
* Model Probabilistik
* Model Deterministik

Daftar Pustaka:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/pengertian-cbis/
http://leories-qita.blogspot.com/2012/05/pengertian-sistem-informasi-berbasis.html
http://putraaldy.blogspot.com/2012/02/pengertian-database.html
http://www.google.com/search?q=pengertian+data+base&hl=id&noj=1&prmd=imvns&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=i5OOUOeYA87RrQeSmYDwAQ&ved=0CFQQsAQ&biw=1016&bih=421
http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/2119539-pengertian-pengolahan-data/#ixzz2AlIUC08d
http://mustofaabihamid.blogspot.com/2010/05/pengertian-sistem-informasi-manajemen.html

http://tugaskuliahsim.blogspot.com/2012/01/pengertian-sistem-penunjang-keputusan.html











Sabtu, 06 Oktober 2012

Analisa Perbandingan Website Lowongan Pekerjaan

Dibawah ini adalah analisa saya tentang perbandingan website lowongan pekerjaan. Ada 2 website yang saya analisa yaitu Jobstreet.com dan Lowonganpekerjaan.com

1. Jobstreet.com
Pada tampilan awal atau home tersedia all location yaitu kita bisa memilih pekerjaan didalam negeri atau diluar negeri ( job overseas )disini memudahkan kita memilih kota (jika didalam negeri)dan luar negara (jika luar negara) , all specialization yaitu spesialis atau kemampuan bagian pekerjaan yang kita inginkan seperti accounting/finance, admin/human resource, education/training, arts/media/communication, building/construction, dan lain-lain serta tersedia all position levels yaitu posisi atau jabatan yang kita inginkan atau kita cari. Website ini tersedia dalam Bahasa Inggris.

2. Lowonganpekerjaan.com
Website ini tersedia lowongan kerja terbaru, info lowongan pekerjaaan, lowongan kerja Indonesia, lowongan pertamina, lowongan pekerjaan terbaru, parttime jobs, employment jobs, job postings dan walmart jobs. Pada website ini kita bisa melihat apa yang kita inginkan atau butuhkan. Info-info tentang lowongan pekerjaan cukup lengkap dan up to date serta tersedia juga parttime jobs. Website ini tersedia dalam Bahasa Indonesia.

Minggu, 06 Mei 2012

Teori Rasional - Emotif Oleh Albert Ellis

Terapi Rasional – Emotif

TRE adalah aliran psikoterapi yang berlandaskan asumsi bahwa manusia dilahirkan dengan potensi, baik untuk berpikir rasional dan jujur maupun untuk berpikir irasional dan jahat. Manusia kecenderungan-kecenderungan untuk memelihara diri, berbahagia, berpikir, mengatakan, mecintai, bergabung dengan orang lain serta tumbuh dan mengaktualkan diri. Akan tetapi, manusia juga memiliki kecenderungan-kecenderungan kea rah menghancurkan diri, menghindari pemikiran, berlambat-lambat, menyesali kesalahan-kesalahan secara tak berkesudahan, takhyul, intoleransi, perfeksionisme dan mencela diri serta menghindari pertumbuhan dan aktualisasi diri. Manusia pun berkecenderungan untuk terpaku pada pola-pola tingkah laku lama yang disfungsional dan mencari berbagai cara untuk terlibat dalam sabotase diri.
TRE menegaskan bahwa manusia memiliki sumber-sumber yang tak terhingga bagi aktualisasi diri potensi-potensi dirinya dan bisa mengubah ketentuan-ketentuan pribadi dan masyarakat. Menurut TRE manusia dilahirkan dengan kecenderungan untuk mendesakkan pemenuhan keinginan-keinginan, tuntutan-tuntutan, hasrat-hasrat dan kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya. Jika tidak segera mencapai apa yang diinginkannya, manusia mempermasalahkan dirinya sendiri ataupun orang lain.
Hal ini merefleksikan ketidakpuasannya terhadap pendekatan psikoanaliasa. TRE mengadakan pendekatan problem neurosis dengan cara langsung dan lurus dengan meyakinkan pasien terhadap hal yang tak rasional. Menurut Ellis, gangguan emosi adalah hasil dari berpikir tak logis. Tugas TRE adalah membuat pernyataan dari dalam tersebut menjadi eksplisit, menghadapi pasien dengan ketaklogisannya serta mendorong agar meninggalkan ketaklogisan tersebut.
TRE dan Teori Kepribadian
Pandangan TRE tentang manusia adalah sebagai berikut:
1. Neurosis yang didefinisikan sebagai “berpikir dan bertingkah laku irasional”, adalah suatu keadaan alami yang pada taraf tertentu menimpa kita semua. Keadaan ini berakar dalam pada kenyataan bahwa kita adalah manusia dan hidup dengan manusia-maanusia lain dalam masyarakat.
2. Psikopatologi awalnya dipelajari dan diperhebat oleh timbunan keyakinan-keyakinan irasional yang berasal dari orang-orang yang berpengaruh selama masa kanak-kanak. Secara aktif kita membentuk keyakinan-keyakinan keliru dengan proses-proses otosugesti dan repetisi diri. Oleh karena itu, sikap-sikap disfungsional hidup dan bekerja didalam diri kita lebih disebabkan oleh pengulangan pemikiran-pemikiran irasional yang diterimakan pada masa dini yang dilakukan oleh kita sendiri dari pada pengulangan yang dilakukan oleh orang tua.
3. Emosi-emosi adalah produk pemikiran manusia. Jika kita berpikir buruk tentang sesuatu, maka kita pun akan merasakan sesuatu itu sebagai hal yang buruk. Ellis menyatakan bahwa “gangguan emosi pada dasarnya terdiri atas kalimat-kalimat atau arti-arti yang keliru, tidak logis dan tidak bisa disahihkan, yang diyakini secara dogmatis, tanpa kritik terhadapnya dan orang yang terganggu beremosi atau bertindak sanpai ia sendiri kalah.
Ellis menyatakan bahwa “gangguan emosi pada dasarnya terdiri atas kalimat-kalimat atau arti-arti yang keliru, tidak logis dan tidak bisa disahihkan, yang diyakini secara dogmatis dan tanpa kritik dan terhadapnya, orang yang terganggu beremosi atau bertindak sampai ia sendiri kalah”. Contohnya “karena tingkah laku yang keliru dan kesalahan-kesalahanku, aku menjadi orang yang tak berharga, aku malu dan akupun menderita.
TRE berhipotesis bahwa karena kita tumbuh dalam masyarakat, kita cenderung menjadi korban dari gagasan-gagasan yang keliru, cenderung mereindoktrinasi dari gagasan-gagasan tersebut berulang-ulang dengan cara yang tidak dipikirkan dan autosugestif dan kita tetap mempertahankan gagasan-gagasan yang keliru itu dalam tingkah laku overt kita.

Teori A-B-C tentang Kepribadian
Teori A-B-C tentang kepribadian sangatlah penting bagi teori dan praktek TRE. A adalah keberadaan suatu fakta, suatu peristiwa, tingkah laku atau sikap seseorang. C adalah konsekuensi atau reaksi emosional seseorang, reaksi ini bisa layak dan bisa pula tidak layak. A (peristiwa yang mengaktifkan) bukan penyebab timbulnya C (konsekuensi emosional). B yaitu keyakinan individu tentang A yang menjadi penyebab C, yakni reaksi emosional.
Reaksi-reaksi emosional yang terganggu seperti depresi dan kecemasan diarahkan dan dipertahankan oleh sistem keyakinan yang meniadakan diri, yang berlandaskan gagasan-gagasan yang irasional yang telah dimasukkan oleh individu ke dalam dirinya. TRE berasumsi bahwa keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai irasional orang-orang berhubungan secara kausal dengan gangguan-gangguan emosional dan behavioralnya
Setelah A-B-C menyusul D, membahas bahwa pada dasarnyanD adalah penerapan metode ilmiah untuk membantu para klien menantang keyakinan-keyakinannya yang irasional yang telah mengakibatkan gangguan-gangguan emosi dan tingkah laku.
Psikoterapi rational – emotif mengadakan serangan yang disetujui bersama atas penaklukan diri dengan dua cara utama, yaitu:
1. Ahli terapi melayani sebagai propaganda yang lugu, yang secara langsung kontra dan menyangkal propaganda penaklukan diri serta ketakhyulan yang dipelajari oleh klien dan sekarang tertanam dalam dirinya.
2. Ahli terapi memberi semangat, membujuk serta mengarahkan pasien terjun kedalam beberapa kegiatan yang berfungsi sebagai biro atau agen propaganda berkekuatan melawan omong kosong yang dipercaya pasien.
Kedua kegiatan terapi utama tersebut secara sadar diperagakan dengan satu tujuan pokok dalam pikiran. Bahwa pada akhirnya menyebabkan pasien menanamkan filsafat rasional hidupnya, persis seperti waktu mempelajari dan menanamkan pandangan yang tak rasional.
Tujuan-tujuan Terapeutik
Menurut Ellis, tujuan utama psikoterapis yang lebih baik adalah menunjukkan kepada klien bahwa verbalisasi-verbalisasi diri mereka telah dan masih merupakan sumber utama dari gangguan-gangguan emosional yang dialami oleh mereka. TRE mendorong suatu reevaluasi filosofis dan ideologis berlandaskan asumsi bahwa masalah-masalah manusia berakar secara filosofis. Jadi, TRE tidak diarahkan semata-mata pada penghapusan gejala, tetapi untuk mendorong klien agar menguji secara kritis nilai-nilai dirinya yang paling dasar. TRE bergerak ke seberang penghapusan gejala, dalam arti tujuan utama proses terapeutik adalah membantu klien untuk membebaskan dirinya sendiri dari gejala-gejala yang dilaporkan dan yang tidak dilaporkan kepada terapis. Proses terapeutik terdiri atas penyembuhan irasionalitas dengan rasionalitas. Karena individu pada dasarnya adalah makhluk rasional dank arena sumber ketidakbahagiaannya adalah irasionalitas, maka individu bisa mencapai kebahagiaan dengan belajar berpikir rasional.


Daftar Pustaka

Gerald Corey.2007.Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi.penerbit=PT.Refika Aditama, kota = Bandung
Esential Psikoterapi.1993. Daniel Goleman, Kathleen Riordan Speeth.penerbit= Dahara Prize,kota : Semarang

Nama : Imas Amalia
NPM : 15509505
Kelas : 3PA03