Mungkin anda pernah menyaksikan seseorang yang tampil begitu mengesankan; rasa percaya dirinya tinggi, selalu nampak nyaman dalam setiap keadaan, rapi dan menarik, gerak-geriknya saat berbicara pun sesuai dengan isi pembicaraan. Dia juga memahami etika, mampu mengendalikan emosinya saat berdialog, juga memiliki empati tinggi terhadap lingkungannya. Pergaulannya luas, meliputi berbagai kalangan dan tingkat sosial. Dia sangat berpengaruh di lingkungannya. Ketidakhadirannya membuat orang-orang merasa kehilangan. Padahal secara fisik mungkin dia biasa-biasa saja, tetapi pancaran energinya begitu menyejukkan, seolah dialah hiasan penyegar di setiap tempat dan keadaan, membuat suasana lebih hidup dan mengesankan. Itulah gambaran singkat dari seseorang yang memiliki inner beauty atau pesona pribadi, sesuatu yang diimpikan oleh banyak orang. Bagi siapapun yang mengharapkan pengembangan diri dalam lingkungannya, inner beauty sangat diperlukan. Bagaimanapun, kita tidak bisa secara pasif menerima pengaruh dari lingkungan saja. Secara alami sebagai makhluk sosial, kita ingin juga berperan dalam mempengaruhi lingkungan. Karena itu, di dalam organisasi, lingkungan pergaulan, lingkungan pekerjaan, dan dalam bersosialisasi, inner beauty sangat dibutuhkan. Selama ini banyak kalangan yang mengambil jalan pintas untuk mendapatkan inner beauty. Mereka menggunakan energi mistis yang dimasukkan ke bagian-bagian tubuh tertentu, khususnya pada wajah agar tampil lebih menarik. Media yang umum digunakan diantaranya adalah susuk. Padahal tubuh kita sebetulnya memiliki harmoni atau ritme tertentu yang mengorganisir medan bioenergi tubuh, sehingga menjadi terintegrasi. Jika ada elemen asing pada tubuh, maka tanpa disadari tubuh akan mencoba 'membaca' dan beradaptasi. Jika ritme energi elemen asing tersebut sama, oleh tubuh akan diterima dan diadaptasi. Namun jika tidak, justru akan menimbulkan iritasi secara fisik maupun psikologis. Orang pun dapat menilai apakah seseorang menggunakan susuk atau tidak, hanya dengan merasakan energi yang tidak harmonis itu. Sedangkan dampak jangka panjangnya, energi dari luar yang terbatas ini tidak dapat dilatih dan dikembangkan atau tidak sesuai lagi dengan perkembangan orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar